1 Comment
Game online mendapat sorotan lagi. Sebab, masih banyak yang menyajikan konten negatif untuk anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai game online dapat mempengaruhi kualitas perkembangan anak.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengadakan konferensi pers terkait upaya melindungi anak-anak dari game online dalam konteks negatif, di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Selasa .


Sebenarnya, Indonesia memiliki aturan mengenai hal ini. Yakni, Permenkominfo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Game Elektronik Interaktif. Namun, Ketua KPAI Susanto menilai, peraturan itu tidak mampu menjawab kebutuhan perlindungan anak di era digital.

(Itu perlu ditinjau sehingga berfokus pada melindungi anak-anak dari konten game online negatif,)

Menurutnya, di era teknologi saat ini, game online memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan karakter anak. "KPAI mendorong kreativitas anak-anak bangsa untuk membuat game online yang dipertaruhkan secara positif," katanya.

Konten negatif yang dimaksud Susanto adalah game online yang mengandung pornografi, kekerasan, perilaku menyimpang, dan hal-hal negatif lainnya. Karena, anak-anak cenderung meniru hal-hal yang dilihat dan dibaca.

Ia berharap kementerian terkait dapat menyediakan filter tentang hal itu. "Peraturan perlu diperkuat agar bisa menyaring game dengan konten negatif," kata Susanto. Dalam waktu dekat, KPAI mengirim surat ke Kementerian Komunikasi dan Informasi. Semoga Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara akan segera menanggapi banding KPAI.

Keluarga juga bisa berperan. Misalnya, mengatur penggunaan gadget untuk anak-anak. Susanto mengutip kontrol dalam bentuk pembatasan waktu, lokasi, dan konten yang dapat dinikmati anak-anak.

Komisaris KPAI Retno Listyarti menambahkan bahwa dia telah menerima laporan anak-anak berusia 9 tahun yang kecanduan game online. Akibatnya, anak-anak sering bolos sekolah untuk mencuri uang orang tua mereka. "Anak-anak harus direhabilitasi ketika mereka kecanduan dan rehabilitasi ini sama beratnya dengan kecanduan narkoba," katanya.

Perhatian orang tua, menurut Retno, dapat membantu anak-anak keluar dari kecanduan game online. Menurutnya, komunikasi dengan anak-anak harus dua arah. Dengan begitu, orangtua bisa memahami kondisi anak.

Post a Comment

  1. Setuju banget gan kalau konten negatif disingkirkan.

    Salam Animanga Kun

    ReplyDelete

 
Top